Minggu, 15 Mei 2011

Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi


Nomor  ACC: 2
Makalah
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
(Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi)








OLEH :
MUH. ZOHIR
C1D110136


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak rizki dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Salawat dan salam selalu kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai Rahmatan lil Alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar ifahi.
Alhamdulillah makalah ini yang berjudul “Prinsip Dasar Komunikasi “ dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mencurahkan semua pikiran dan tenaganya dami terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan daran yang bersifat membangun makalah ini kami terima dengan lapang dada dan tangan terbuka. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman. Amin…

                                                                        Kendari, 30 november 2010


                                                                                           Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................
1.1              Latar belakang........................................................................
1.2              Permasalahan.............................................................................
1.3              Tujuan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
2.1              Pengertian Komunikasi................................................................
2.2              Karakteristik Sumber....................................................................
2.3              Bentuk Dan Teknik Penyajian Pesan..............................................
2.4              Karakteristik Saluran Komunikasi..................................................
2.5              Karakteristik Khlayak.....................................................................
2.6              Hambatan Komunikasi.....................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................
3.1       Kesimpulan.....................................................................................
3.2       Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar belakang 
 Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusiaakan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya, orangtua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
Komunikasi merupakan proses penyampaian ide, pemikiran, pendapat dan berita ke suatu tempat tujuan serta menimbulkan reaksi umpan balik.
Agar komunikasi berjalan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip dasar komunikasi yaitu sebagai berikut:
v  Karakteristik Sumber
v  Bentuk dan Teknik Perjanjian Pesan
v  Karakteristik Saluran Komunikasi
v  Karakteristik Khalayak
v  Hambatan komunikasi
1.2       Permasalahan
            Adapun masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana karakteristik sumber/komunikator yang sangat mempengaruhi    kebrhasilan suatu komunikasi.?
2.      Bagaimana Bentuk dan Teknik Perjanjian Pesan dalam komunikasi.?
3.      Apa sajakah yang mencakup saluran komunikasi.?
4.      Siapakah yang menjadi Khalayak dalam komunikasi.?
5.      Hal-hal apa sajakah yang menjadi hambatan dalam berkomunikasi.?
1.3 tujuan
Adapun  tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui Bagaimana karakteristik sumber/komunikator yang  mempengaruhi  keberhasilan suatu komunikasi.
2.      Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk dan Teknik Perjanjian Pesan dalam   komunikasi.
3.      Untuk mengetahui hal-hal yang mencakup saluran komunikasi.
4.      Untuk mengetahui siapa yang menjadi Khalayak dalam komunikasi.
5.      Untuk mengetahui Hal-hal apa sajakah yang menjadi hambatan dalam berkomunikasi.





BAB II
PEMBAHASAN
2.7              Pengertian Komunikasi
Sebelum kita memahami bagaimana prinsip-prinsip dasar komunikasi lebih jauh, kita perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri.Menurut Bahasa komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communicate” artinya menghubungkan, berhubungan dengan.sedangkan menurut istilah yaitu :
v  Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa komunikasi itu adalah perhubungan oleh pihak ketiga.
v  Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi/instansi.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke pihak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak.
2.8  karakteristik sumber
Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Oleh karena itu, komunikator biasa disebut pengirim, sumber, source atau enconder.
Suatu hal yang sering dilupakan oleh komunikator sebelum memulai aktivitas komunikasinya, ialah bercermin pada dirinya sendiri apakah syarat-syarat yang harus dimiliki seorang komunikator yang handal telah terpenuhi atau belum..
           Untuk memahami diri sendiri, Josef Luft dan Harrington Ingham memperkenalkan sebuah konsep yang dikenal dengan nama “Johari Window”, sebuah kaca jendela terdiri atas empat bagian, yakni wilayah terbuka (open area), wilayah buta (blind area), wilayah tersembunyi (hidden area) dan wilayah tak dikenal.
           Adapun Karakteristik komunikator untuk melaksanakan komunikasi efektif adalah sebagai berikut:
a)      Kepercayaan kepada Komunikator (source Credibility).
Kepercayaan kepada Komunikator ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Atau kepercayaan masyarakat dapat tercipta manakala si komunikator dinilai punya pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang relevan dengan topic pesan yang disampaikan itu bersifat objektif.
b)      Daya Tarik Komunikator (Source Attractiveness)
Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melelui mekanisme daya tarik, jika komunikan merasa bahwa komunikator ikut seta dengan mereka dalam hubungannya dengan  opini secara memuaskan.
c)      Kekuatan/Kekuasaan sumber (source power).kekuatan atau kekuasaan sumber terhadap pihak penerima, secara umum dapat terjadi melalui empat cara, yaitu:
a.       Kharisma, yaitu factor bawaan yang melekat pada diri seseorang.
b.      Wibawa otoritas, yaitu yang berkaitan dengan kedudukan atau otoritas formal.
c.       Kompetensi/keahlian, yaitu sesuatu yang dapat diperoleh seseorang melalui proses belajar.
d.      Compliance/pemenuhan, yaitu sumber dinilai punya kekuatan atau kekuasaan apabila ia mampu memberikan imbalan dan hukuman kepada penerimanya.
2.3              Bentuk Dan Teknik Penyajian Pesan
Bentuk dan teknik penyajian pesan pada dasarnya mencakup 2 (dua) aspek: struktur dan daya tarik (appeals). Struktur pesan menunjuk pada cara mengorganisasikan elemen-elemen pokok dari pesan. Cara pengaturan struktur pesan mencakup 3 (tiga) hal: sisi pesan, urutan penyajian dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, ada 4 (empat) pendekatan yang dapat dipergunakan agar penyajian pesan menarik perhatian khalayak. Keempat pendekatan tersebut adalah: fear appeals, Rational appeals, emotional appeals, dan pendekatan humoris.
Penyajian pesan juga dapat menentukan berhasil atau tidaknya upaya komunikasi yang dilancarkan seseorang kepada seseorang atau kepada sekelompok orang atau organisasi.Pesan dalam komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan komunikasi. Untuk itu komunikator harus pandai dalam menyajikan pesan tersebut. Ada beberapa tekhnik dalam penyusunan pesan, yang antara lain:
a)      Fear (threat) appeals” yaitu suatu penampilan yang menonjolkan unsure ancaman, bahaya, atahu hal-hal yang menimbulkan rasa takut.
b)      Emotional appeals”’ yaitu memberikan penekanan pada hal-hal yang bersifat emosional.
c)      Humor appeals”, yaitu yag menunjukan pada suatu tekhnik penyajian pesan yang di susun secara humoris.
Selain ketiga tekhnik diatas adapula beberapa tehnik yang dapat digunakan adalam penyusunan pesan, antara lain:
a)      Reward appeal ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.
b)      Motivational appeal ialah tekhnik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu.
Ada tiga teori yang membicarakan tentang penyusunan dan penyampaian pesan,yaitu:
a)      Over power’em theory.Teori ini menunjukkan bahwa bila pesan sering kali diulang, panjang dan cukup keras, pesan itu akan berlalu dari khalayak.
b)      Glamour theory, menyatakan bahwa suatu pesan (ide) yang dikemas dengan cantik, kemudian ditawarkan dengan persuasi, khalayak akan tertarik untuk memiliki ide itu.
c)      Don’t tele’em theory, menyatakan bahwa bila suatu ide tidak disampaikan kepada orang lain, mereka tidak akan memegangnya dan menanyakannya. oleh karena itu mereka tidak akan membuat pendapat tentang ide itu.
2.4              karakteristik saluran komunikasi
Saluran komunikasi adalah alat melalui mana sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan (messages) kepada penerima (receiver). Saluran ini dianggap sebagai penerus/penyampai pesan yang berasal dari sumber informasi kepada tujuan informasi.komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi disebut sebagai komunikasi antarpribadi.
Dalam komunikasi antarpribadi, yang menjadi saluran maupun sumber komunikasi adalah pemrakarsa komunikasi. Saluran mass media adalah semua alat penyampai pesan-pesan yang melibatkan mekanisme untuk mencapai audience yang luas dan tak terbatas. Surat kabar, radio, film, dan televise merupakan alat yang memungkinkan sumber informasi menjangkau audience dalam jumlah yang besar dan tersebar luas.
Terdapat tiga saluran komunikasi yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat: saluran komunikasi personal, media massa dan media tradisional. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Kombinasi penggunaan dari ketiga saluran komunikasi tersebut akan menghasilkan dampak yang lebih optimal.
Pemilihan satu atau beberapa media sebaiknya didasarkan atas 2 (dua) pertimbangan. Pertama, pertimbangan yang menyangkut karakteristik media. kedua, pertimbangan yang menyangkut karakteristik isi dan penyajian pesan yang akan disampaikan (karakteristik kreatif).
Kekuatan media massa (powerful media) sebagai saluran untuk mempengaruhi khalayak, telah banyak memberikan andil dalam pembentukan opini publik. Kemampuan melipatgandakan pesan-pesan politik di media massa mempunyai dampak terhadap berubahnya perilaku pemilih.
Maka dari itu, bagi para elit politik yang ingin bertarung memperebutkan kursi kekuasaan, akan berusaha memanfaatkan media massa untuk tujuan publikasi dan pembentukan citra. Media dalam bentuk apapun adalah saluran komunikasi seorang kandidat kepada khalayak yang dikatakan efektif dan efisien pada masa kampanye modern saat ini.
Ada beberapa media yang sangat penting dalam mempublikasikan agenda politik yaitu sebagai berikut ;
1.      Media telepon; merupakan alat komunikasi lisan satu-kepada-satu yang memiliki beberapa kegunaan bagi kampanye kontemporer. Media ini kerap digunakan bagi hubungan pribadi jika organisasi kampanye ingin mengumpulkan dana, mengarahkan pemilih untuk datang ke tempat kampanye. Atau terkadang media telepon juga biasa digunakan untuk memperkenalkan kandidat melalui rekaman suara yang dapat diputar berulang kali. Telepon pun hingga saat ini masih digunakan sebagai media survey tentang opini para pemilih; polling telepon, dengan menggunakan sistem pemutaran nomor secara acak disertai kuesioner pendek yang mudah dipahami; prosedur utama survey.
2.      Media radio, Menurut McLuhan, terdapat resonansi antara radio dan telinga serta pikiran manusia, resonansi yang menyajikan peluang besar bagi kampanye radio. Di samping itu, radio juga merupakan saluran massa bagi kaum minoritas walaupun dalam perkembangannya kaum mayoritas pun masih belum bisa meninggalkannya. Meskipun radio tidak menampilkan visual/gambar hidup, namun media satu ini bisa merambah ke lokasi di mana media lain susah bahkan tak bisa menjangkaunya.
3.      Media Televisi, Di Amerika, penggunaan televisi sebagai media kampanye sudah sejak dasawarsa 1950-an dan 1960-an dimulai. Penekanan dalam kampanyenya pun beragam, mulai dari pembuatan citra; di mana penggunaan media ini untuk memproyeksikan atribut-atribut terpilih dari kandidat. Hingga penekanan berkembang pada tahun 1970-an menjadi pengaturan dan pembahasan pokok masalah kampanye. Teknik untuk membangun citra sang kandidat pun beragam dari melalui publisitas gratis hingga pada beriklan di televisi yang mesti bayar. Sebenarnya sudah ada pengaturan tentang tata cara beriklan di media massa, terutama di televisi. Namun tetap saja banyak terjadi kecurangan di sana-sini, hingga terjadi ketidakadilan dalam peliputan berita kampanye pada Pilpres 2009 yang lalu. Peliputan berita kampanye pasangan kandidat tertentu mendapat durasi yang relatif lebih panjang dibanding pasangan kandidat yang lainnya. Hal ini dikarenakan pemilik stasiun televisi tersebut adalah “orang dekat” dari pasangan tersebut. Atau bisa juga karena pasangan kandidat tersebut memiliki dana kampanye yang cukup banyak untuk dapat memasang iklan berlebih pada media tersebut.
4.      Media Cetak, Meskipun media elektronik ditambah dengan media inovasi sudah semakin maju, tetap saja media cetak belum akan ditinggalkan khalayak massa. Terdapat dua tipe media cetak yang kerap dijadikan sebagai media kampanye, yakni melalui surat langsung dan surat kabar atau majalah. Surat Langsung. Pada tahun 1974, Robin dan Miller memeriksa pengaruh pengiriman surat umum kepada 72.000 orang pada tahun 1974. Mereka menemukan bahwa, surat langsung tidak memiliki cukup pengaruh terhadap tingkat informasi pemilih, pandangan kandidat, tujuan memberikan suara dalam pemilihan, atau pemilihan kandidat.
5.      Surat Kabar. Tiga tipe isi surat kabar yang bertindak sebagai sarana bagi komunikasi kampanye, yakni ihwal berita, editorial, dan iklan. Semuanya membantu pembinaan citra dan penyajian masalah. Namun, pembuatan citra adalah yang paling utama. Setelah dilakukan penelitian terhadap ketiga tipe isi surat kabar dalam hal kampanye politik, maka didapatkan sebuah kesimpulan bahwa materi yang disajikan lebih kepada citra sang kandidat ketimbang masalah yang dihadapi. Dalam pemilu 2009, media surat kabar menjadi ruang publisitas politik di antara partai-partai peserta pemilu, mengingat salah satu media yang cukup representatif untuk mensosialisaikan agenda-agenda partainya masing-masing.

2.5              karakteristik khlayak
Khalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaan-perbedaan di kalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman anggapan serta tindakan yang timbul.
Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decorder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu actor dari proses komunikasi, karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi ditentukan oleh khalayak.
Ada tiga aspek yang perlu diketahui seseorang komunikator menyangkut khalayaknya, yakni aspek sosiodemografik, aspek profil psikologis, dn aspek karakteristik perilaku khalayak.
Komunikasi juga akan berhasil, jika khalayak/komunikan turut mendukung dalam perjalanan komunikasi. Untuk itu sebagai komunikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a.       Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi.
b.      Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujuannya.
c.       Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya.
d.      Ia mampu untuk menempatinya baik secara mental maupun secara fisik.
Perlu diingat bahwa komunikan, pada saat tertentu juga bisa menjadi komunikator dan iapun sebagai manusia yang berfikir dan membaca, maka komunikan/khalayak bisa mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
a)      Khalayak sebagai penggarap informasi.
b)      Khalayak jika menerima pesan ia berdifat selektif, tidak semua isi pesan dapat diterima secara utuh.
c)      Khalayak sebagai problem solver.Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang dihadapi mereka masing-masing. Mereka juga akan se berupaya mencari cara-cara pemecahannya.
d)     Khalayak sebagai mediator.Seorang khalayak setelah menerima pesan informasi dari suatu medium, kemungkinan beasar akan kembai meneruskan informasi tersebut kepada orang-orang lainnya.
e)      Khalayak sebagai anggota kelompok sebagai makhlukh social, seorang individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok yang diikutinya baik secara formal ataupun informal. Untuk itu ia sebagai individu tidak selamanya untuk tidak bergabung dengan yang lainya. Yang ketika dalam kelampoknya ia akan menyampaikan pesan-pesan yang ia terima.
f)       khalayak adalah anggota kelompok,
g)       khalayak adalah kelompok.
h)      khalayak mempunyai selera, dan
i)        khalayak adalah, khalayaknya suatu medium.

Jadi komunikasi akan berjalan efektif apabila dari tiga unsur komunikasi dapat diperhatikan dari karekteristiknya masing-masing. Terutama komunikasi dituntut untuk mampu memahami komunikasi yang berlangsung., karena pesan komunikasi tidak mempunyai arti, dan komunikasilah yang memberi arti Word don’t mean, people mean.

2.5       Hambatan komunikasi
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah sebagai berikut :
v   Hambatan Semantik
v  Hambatan Mekanik
v  Hambatan Antropologis
v  Hambatan Psikologis
       Hambatan Semantik adalah komunikasi yang disebabkan oleh factor bahasa yang digunakan oleg para pelaku komunikasi. Contoh : seorang waiter kesulitan menangkap maksud pembicaraan tamu restaurant karena bahasa yang tidak mengerti.
      Hambatan Mekanik adalah yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya.Contoh: bunyi pengeras suara yang gaung, gambar televise yang tidak jelas, salah cetak pada surat kabar atau majalah.
       Hambatan Ekologis adalah hambatan yang disebabkan oleh lingkungan sekitar proses komunikasi tersebut.
Hambatan Antropologis adalah hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia.Contohnya berupa perbedan budaya, adapt, norma yang berlaku.
       Hambatan Psikologis adalah hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
Contoh : Jika komunikan sedang sedih, marah atau berprasangka buruk pada komunikator maka akan terjadi miss communicant, salah sasaran komunikasi.
2.5.1    Hambatan Fisik Dalam Proses Komunikasi
Merupakan jenis hambatan berupa fisik, misalnya cacat pendengaran (tuna rungu), tuna netra, tuna wicara. Maka dalam hal ini baik komunikator maupun komunikan harus saling berkomunikasi secara maksimal. Bantuan panca indera juga berperan penting dalam komunikasi ini.Contoh: Apabila terdapat seorang perawat dengan pasien berusia lanjut. Dalam hal ini maka perawat harus bersikap lembut dan sopan tapi bukan berarti tidak pada pasien lain. Perawat harus lebih memaksimalkan volume suaranya apabila ia berbicara pada pasien tuna rungu.
2.5.2    Hambatan Semantik Dalam Proses Komunikasi
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna kata (denotatif). Jadi hambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa, baik bahasa yang digunakan oleh komunikator, maupun komunikan.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
v  Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
            contoh: partisipasi menjadi partisisapi
v  Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama
            Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki)
v  Adanya pengertian konotatifContoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.Jadi apabila ini disampaikan secara denotatif sedangkan komunikan menangkap secara konotatif maka komunikasi kita gagal.
2.5.3    Hambatan Psikologis Dalam Proses Komunikasi
Disebut sebagai hambatan psikologis karena hambatan-hambatan tersebut merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis manusia.
Hambatan psikologi dibagi menjadi 4 :
Perbedaan kepentingan atau interest
Kepentingan atau interst akan membuat seseorang selektif dalam menganggapi atau menghayati pesan. Orang hanya akan memperhatikan perangsang (stimulus) yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Effendi (1981: 43).
v  Prasangka
Menurut Sears, prasangka berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau kelompok lain, dan sikap serta perilakunya terhadap mereka. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai prasangka, maka sebaiknya kita bahas terlebih dahulu pengertian persepsi.
Persepsi adalah pengalaman objek pribadi, peristiwa faktor dari hambatan : personal dan situasional.

v  Motiv
Motiv Merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Gerungan 1983:142).
Motif adalah sesuatu yang mendasari motivasi karena motif memberi tujuan dan arah pada tingkah laku manusia. Tanggapan seseorang terhadap pesan komunikasi pun berbeda sesuai dengan jenis motifnya.
v  Stereotip
Stereotip adalah gambaran atau tanggapan mengenai sifat atau watak bersifat negative (Gerungan,1983:169). Jadi stereotip itu terbentuk pada dirinya berdasarkan keterangan-keterangan yang kurang lengkap dan subjektif.Contoh: Orang Batak itu berwatak keras sedangkan orang Jawa itu berwatak.lembut.










BAB III
PENUTUP
3.3       Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
v  Sumber merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan demikian dari segi sumber keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kredibilitas, daya tarik, serta kekuatan/kekuasaannya untuk mempengaruhi pihak penerima
v  Penyajian pesan dapat menentukan berhasil atau tidaknya upaya komunikasi yang dilancarkan seseorang kepada seseorang atau kepada sekelompok orang atau organisasi.oleh karena itu, pesan dalam komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan komunikasi.
v  Saluran komunikasi adalah alat melalui mana sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan (messages) kepada penerima (receiver). Saluran ini dianggap sebagai penerus/penyampai pesan yang berasal dari sumber informasi kepada tujuan informasi
v  Khalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif.Khalayak adalah salah satu actor dari proses komunikasi, karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi ditentukan oleh khalayak.
v  Hambatan komunikasi merupakan hal-hal yang menjadi gangguan dalam berkomunikasi yang berupa, hambatan . hambatan semantik, hambatan mekanik, hambatan antropologis, dan hambatan psikologis
3.2       Saran
            Adapun saran yang ingin kami sampaikan kepada semua teman-teman anak “komunikasi” 2010 yaitu, apabila ada tugas yang diberikan oleh dosen agar dikerjakan secepatnya sehingga pada saat malamnya tidak begadang sampai pagi.















.
DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar